Masalah Lingkungan dalam Pembangunan Pertambangan Energi
Indonesia merupakan negara yang kaya
sumber daya alam, salah satunya hasil tambang (batubara, minyak bumi, gas alam,
timah). Di era globalisasi ini, setiap negara membangun perekonomiannya melalui
kegiatan industri dengan mengolah sumber daya alam yang ada di negaranya. Hal
ini dilakukan agar dapat bersaing dengan negara lain dan memajukan perekonomiannya.
Oleh karena itu, banyak perusahaan dari sektor privat maupun sektor swasta yang
mengolah hasil tambang untuk diproduksi. Pertambangan adalah rangkaian kegiatan
dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan
dan penjualan bahan galian (mineral,
batu bara, panas bumi, migas), berikut ini masalah terhadap lingkungan akibat
aktivitas pertambangan energi terhadap lingkungan.
Proses
penambangan memang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan
fasilitas-fasilitas umum suatu daerah. Namun, dampak negatif tersebut dapat
diminimalisir dengan melaksanakan dan mengawasi secara ketat proses
pencegahan-pencegahan yang telah direkomendasikan sebelumnya. Salah satu dampak
yang ditimbulkan ialah pada proses hauling (pengangkutan), terutama pada penyaluran
bahan olahan menuju konsumen atau menuju kapal muat Polusi debu yang ditimbulkan dapat menyebabkan
gangguan pernapasan. Selain itu, polusi debu juga dapat mengganggu kenyamanan
pengguna jalan dan mengurangi jarak pandang pengendara sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Jika dump truck yang digunakan mengangkut
bahan galian melebihi kemampuan
jalanan dalam menopang, lama-kelamaan akan membuat jalan menjadi rusak dan umur
jalanan menjadi lebih pendek dari yang diperkirakan. Pengawasan yang ketat
adalah salah satu solusi terbaik untuk meminimalisir dampak negatif dari proses
penambangan. Polusi debu dapat dikurangi dengan cara menyiram ban truck sebelum
keluar dari wilayah penambangan. Penyiraman jalan secara rutin juga menjadi
solusi terbaik dalam mengurangi polusi jalan. Untuk menjaga agar jalan tidak
mengalami kerusakan, maka truck pengangkut harus menaati ketentuan
yang berlaku mengenai berat muatan yang dapat diangkut.
Masalah selanjutnya yang timbul akibat aktivitas
prtambangan adalah pencemaran udara. Udara yang tercemar oleh gas-gas beracun
dan gas-gas perusak ozon telah menjadi permasalahan umum dalam setiap industri
dunia. Begitu pula dalam industri pertambangan. Penggunaan bahan bakar fosil
menyebabkan peningkatan Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Karbon
Monoksida (CO), dan lain-lain, kesemuanya ini dapat menyebabkan berbagai
masalah lingkungan. Hujan asam, penipisan lapisan ozon, pemanasan global, dan
timbulnya penyakit-penyakit gangguan alat pernapasan menjadi dampak negatif
dari peningkatan gas-gas berbahaya di udara. Kerusakan alam yang ditimbulkan
akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap seluruh makhluk
hidup yang ada di bumi. Salah satu solusi yang dapat meminimalisir pencemaran
udara adalah mewajibkan dan mengawasi secara ketat untuk dilakukannya AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang
menghasilkan limbah. Gerakan-gerakan penghijauan hutan, memperluas hutan
lindung, dan juga penghijauan perkotaan menjadi solusi alternatif dan efektif
serta mudah dilakukan di lingkungan sekitar kita.
Masalah proses penambangan selanjutnya adalah ketidakstabilan
komponen-komponen dalam tanah sehingga perlu dilakukan penanganan-penanganan
tertentu untuk menghidari dampak dari ketidakstabilan ini. Air menjadi momok
yang menakutkan dalam pertambangan, kemampuan air yang memasuki setiap celah
tanah dapat membawa zat-zat beracun atau zat-zat berbahaya. Ketika
terkontaminasi dengan mineral berat, air menjadi beracun dan dapat merusak
apapun yang dilaluinya. Tanah, tumbuhan, dan binatang-binatang dapat rusak dan
mati. Limbah-limbah buangan hasil proses pengolahan bahan galian yang dibuang
sembarang tanpa melalui proses yang tepat dapat merusak ekosistem. Penanganan
yang khusus harus diterapkan dalam pembuangan limbah-limbah pengolahan bahan
galian, seperti treatment terhadap air disekitar lokasi tambang dan uji
laboratorium terhadap limbah buangan. Pengawasan yang ketat baik dari pihak
pengelolah dan pemerintah. Serta penanganan terhadap penambang-penambang liar
yang tidak bertanggung jawab.
Masalah selanjutnya yang timbul adalah degradasi lahan. Degradasi
lahan adalah proses di mana kondisi lingkungan biofisik berubah akibat
aktivitas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut
cenderung merusak dan tidak diinginkan. Bencana alam tidak termasuk faktor yang
mempengaruhi degradasi lahan, namun beberapa bencana alam seperti banjir,
longsor, dan kebakaran hutan merupakan hasil secara tidak langsung dari
aktivitas manusia sehingga dampaknya bisa disebut sebagai degradasi lahan.
Degradasi lahan memiliki dampak terhadap produktivitas pertanian, kualitas
lingkungan, dan memiliki efek terhadap ketahanan pangan. Diperkirakan hingga
40% lahan pertanian yang ada di dunia saat ini telah terdegradasi.
Masalah terakhir yang timbul dari aktivitas penambangan
adalah polusi suara. Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada
lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan
suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan
tidak menyenangkan. Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau
tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran
suara bersifat setempat, tidak seperti polusi udara maupun polusi air. Suara
yang dihasilkan dari Blasting dan suara dari alat-alat berat yang digunakan
dapat mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitar lingkungan pertambangan.
Polusi suara juga memberi dampak negatif kepada para pekerja, sehingga
menimbulkan gangguan pada indra pendengaran. Polusi suara hanya dapat dihindari
dengan menjauh dari lingkungan sumber bunyi. Sesungguhnya pertambangan energi
adalah hal yang positiv untuk dapat mengelola sumber daya alam yang kita
miliki, tapi juga harus dengan penganan yang tepat agar dampak yang terjadi pada
lingkungan tidak merugikan kita nantinya.
Komentar
Posting Komentar